Jumat, 21 Agustus 2015

MOVE ON

                       Ada kalanya dimana kita harus berppisah dengan orang yang kita sayang Entah apa yang membuat kita berpisah, apakah itu kesalaan yang kita perbuat, atau pasangan kita yang membuat segalanya jadi berubah ingga membuat suatu pengalaman pahit yang namanya "PUTUS CINTA". Hal itu memang sesuatu yang gak peprnah kita inginkan, Tapi apa boleh buat, jika semuanya sudah terjadi dan harus kita alami.
                      Menurutku itu gak seberapa sih sakitnya. Coba pikirin deh gimana rasanya dikhianati sama orang yang uda kita sayang ? orang yang selama ini kita percaya ? orang yang selama ini selau care di depan kita tapi nyatanya di belakang kita dia malah bikin kita sakit? itu lebi miris banget kan? kalau uda gini kita cuma bisa apa ? Nangis, marah, ngerasa kecewa, ngerasa terbuang kan ?
                     Tapi ada satu lagi, saat kita udah ngerasa deket banget sama  orang, dia uda care banget sama kita, dia support kita, ehhh.... nyatanya dia PHP (Pemberi Harapan Palsu). Padahal disitu kita uda ngarep banget sama dia, uda ngayal kalo seandainya nyatain cintanya, kita uda GR seandainya dia ajak kita jalan gimana. Wah, pasti rasanya udah kayak cinderella yang diajak dansa sama pangeran deh. Disaat kita udah sayang sama dia walaupun dia gak nyatain cinta, gak nembak kita, tapi rasa sayang itu tumbuh ketika dia care banget sama kita eh... tiba-tiba dia ngilang lah, uda punya pacar lah, entah apalah alasan lainnya. Itu bikin kita sakit banget kan ? sebenernya kita yang salah memperjuangangkan atau dia yang bikin kita ngarep banget ? atau emang dia yang sengaja PHP ?
                     Oke guys, kali ini kita akan bahas masalah ini. suatu hubungan dalam kehidupan seseoorang belum tentu berjalan mulus seperti apa yang kita inginkan. Pasti semua orang pengen banget perjalanan cintanya berakhir bahagia. tapi mau gimana lagi kalau takdir emang gak sejalan sama mainset kita. Ya kita sebagai manusia cuma bisa menerima keadaan yang ada dan tetep berlapang dada :)
                    Terus untuk yang berikut ini. Kalau kita udah dikhianatin sama orang yang udah kita percaya, kita udah sayang banget, bahkan berkorban untk dia, tapi dia malah berkkhianat sama kita ya mending aku saranin sih tinggalin aja oranng kayak gitu. Kita ninggalin dia bukan karena kita udah gak sayang lagi sama dia. Tapi Kita hars nunjukin kedia sebah pembelajaran arti  rasa kasih sayang, arti pengorbanan dalam sebuah cinta. kalau dia tetep aja gak ada respon ketika kita ninggallin dia, yaudah lah biarin aja. Kita doain aja semoga orang itu bisa berubahke jalan yang benar. :)
                    Untuk yang satu ini guys, dalam sebuah hubungan awalnya dari pertemuan dan komunikasi. tahap ini dinamakan Perkenalan dan Pendekatan. Karena dalam suatu hbungan sangat diperlukan yang namanya Kenyamanan. Seandainya nih guys, kalian lagi deket sama seseorang, aku saranin jangan terlalu terbawa sama rayuannya da, gombalannya dia. Karena bisa jadi dia cuma PHP in kita. Kaalau udah di PHPin siapa yang sakit? kita juga kan. Untuk Kalian yang lagi deketin seseorang, kalian juga jangan melontarkan kata-kata yang penuh mengundang harapan biar gak jadi kesalahpahaman guys. seseorang jadi GR itu gak salah kok kalo gak ada yang nyebabpin jadi GR. Yakan ?Jadi hati-hati dalam berkomunikasi dan menanggapi suatu komunikasi guys:)
                    Oke, dari Hal ini yang dapat kita petik adalah, dalam suatu hubungan sangat dibutuhkan komunikasi yang baik, kejujuran, Dan kalau diantara kalian yang kali ini lagi patah hati nih,lebih baik gak perlu sedih yang berkelanjutan. Karena jodoh dah ada yang ngatur kok, tenang aja :). Yang penting kita bisa ambil hikmah dari semua kejadian yang udah kita alami guys. :)

Selasa, 18 Agustus 2015

Cinta
              Hal ini passti akandirasakan oleh semua orang di muka bumi ini. rasa yang kita tak pernah tau kapan datangnya, rasa yang aneh, dan kita tak pernah tau kapan perginya. kalo cinta yang dateng sih, rasanya kayak ketemu Arjuna di Mahabarata deh ... Tapi tau gak rasanya kalo kita kehilangan orang yang kita sayang gimana ? uh, sakit baget kan ? ya gitu deh cinta,aneh banget. aku juga nggak tau kenapa harus mencintai orang yang gak pernah peduli sama kita. Orang yang gakk pernah sedikitpun nolehke arah kita. anehr nya kita dengan gampangnya memberi hal-hal yang harusnya jangan kita beri dulu sama kita ? pernah gak sih ngalamin peristiwa kayak gini ? sebenernya salah gak sih ?
            Nah jadi gini bray, ini pengalaman ku sendiri. aku gak pernah malu mengungkapkan perasaanku ke orang lain. karena mungkin ini jalan dimana aku merasa lega. siapalagi yang mau dengerin masalahku, yang bisa ngerti aku kalau bukan diri kita sendiri. siapa yang bisa nolong kita disaat kita udah empet banget sama rasa yang udah njerat kita. gak salah kkok kita ungkapin apalah itu cinta sama orang, kita sayang sama orang, toh gak ada salahnya. mungkin hal ini sangat memalukan untuk mereka yang sok gengsi. tapi untuk aku itugak salah bray. Malah aku nganggep itu suatu hal yang patut di beri tepuk tangan banget. karena untuk melakukan hal itu kita harus memiliki keberanian yang super duper gede banget.
           Merutku,  menyatakan kita sayang sama orang tu suatu yang lumrah. itu berarti kita peduli sama orang itu. kalo dia gak respon apa-apa yah itu terserah dia. karena cinta itu gak harus memiliki kan? kita juga gakbisa egois. kita harus tetep tenang. kalo dia emang gak suka sama kita atau ibaratnya gak bisa bareng sama kita, kita ikhlasin aja bray. dibelakang kita juga masih ada yang perduli sama kita. karena mengungkapkan rasa cinta sama orang lain itu cuma melepaskan beban dan uneg uneg yang mungkin kita tidakk bisa kita cceritakan sama orang lain.
            Oke, dari kisah iini ada beberapa hal yang bisa kita petik. boleh kita mengungkapkan perasaan yang ada dalam diri kita. Kita suka sama orang kek, Cinta sma orang gak salah kok kita ungkapin. tapi kita juga gak bboleh memaksa kehendak orang itu. karena kita juga gak boleh egois. kita juga gak usah terlalu memaksakan dia. karena sesngguhnya dibelakang kita masih banyak orang yang perdlli sama kita daripada orang yang kita perdulikan :)

Minggu, 24 Februari 2013

Sindrom Bahasa Alay, Perlu Dihindari, Tak Perlu Dimaki

Mungkin agak basi juga membahas fenomena yang sudah menjangkiti kaum remaja selama hampir tiga tahun terakhir ini, khususnya di era jejaring sosial macam Friendster, Facebook, lalu menyusul Twitter. Alay adalah sindrom yang mendorong remaja yang cenderung masih labil, untuk berekspresi dengan bahasa “gado-gado” yang ganjil dan sulit dibaca. Tulisan khas alay umumnya penuh singkatan, huruf-huruf yang diwakili dengan angka, kosakata yang diganti dengan frasa “baru” yang senada bila dibaca, dan biasanya butuh waktu yang lebih lama untuk membacanya secara keseluruhan, bahkan bagi alayers itu sendiri.
Frasa “alay” pertama kali saya dengar dari Anang Hermansyah, tiap kali ia menyinggung mengenai peserta Indonesian Idol yang berpenampilan “janggal” atau lagu-lagu yang kurang bermutu. Namun saya tak tahu apakah dia pionir frasa tersebut. Kemudian mulai menjamur para “icon” alay Indonesia, macam Fitri Tropica atau Melaney Ricardo.
Beberapa dari kita mungkin akan mencibir melihat remaja yang dinilai terlalu ekspresif sehingga harus mengobrak-abrik bahasa sendiri, hanya untuk menghindar dari predikat kamseupay. Yah, namanya juga remaja, sekalinya ada tren yang mencuat, maka mereka akan berusaha keras menelusup ke dalam lingkupannya. Tak terkecuali saya, hehe. Maka, sebagai remaja yang tinggal selangkah lagi menuju dewasa, saya punya pemikiran lain terhadap alayers ini….
Alay “Sehat”
Remaja alay jenis ini masih perlu “dimaafkan” karena ia tahu betul kapan harus beralay ria, dan kapan dia menggunakan kaidah bahasa yang hakiki. Apalagi bila ia tetap mafhum akan ejaan yang baik dan benar, sesuai dengan EYD, maka hal itu akan menjadi nilai plus bagi dirinya. Taruhlah bahasa alay itu cuma sebagai jembatan silaturahmi yang akan mempererat hubungan kekerabatannya dengan kawan-kawan sebayanya. Ia pun masih bisa menahan diri untuk tidak mengunggah foto-foto pribadinya yang vulgar, meski hanya sebatas tank top. Tapi remaja sealim apapun, pasti punya fitrah dasar tak mau ketinggalan zaman dan bisa diterima di pergaulan. Selama dia tetap punya batasan yang membentenginya dari rokok, narkoba, dan seks bebas, maka dia saya nilai masih “sehat”.
Alay “Kronis”
Penyakit alay bisa disebut kronis apabila seorang remaja sudah tak tahu lagi cara berbahasa yang benar. Hal ini biasanya akan berpengaruh pada tugas-tugas akademik yang mengharuskan mereka bertumpu pada ejaan yang benar sesuai dengan KBBI. Tak heran saya masih menjumpai frasa seperti “banget”, “nggak”, dan frasa non-baku lain yang dalam KBBI diberi keterangan cak, bahkan dalam karya tulis ilmiah sekalipun. Pun mereka kurang punya filtrasi dalam menyaring setiap tren kosakata baru. Sebut saja kata “secara”, yang jelas-jelas menyalahi kaidah namun mereka menerima begitu saja tanpa mau mengkaji terlebih dahulu. Yang lebih memprihatinkan, mereka kerap sekenanya menggunakan kosakata yang sebenarnya tabu. Contoh saja, karena tren alay ini penggunaan kata “autis” dan “cacat” semakin menjadi-jadi dan secara tak resmi menjadi istilah generik bagi mereka yang terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Padahal kalau mereka mau menyelami makna “autis” dan “cacat” yang sesungguhnya, mungkin mereka akan trenyuh dan segera bersyukur punya fisik yang normal.
Termasuk dalam kategori manakah kita, itu tergantung pada diri kita masing-masing. Kalaupun saya merasa sebagai alayer kronis, insya Allah saya masih punya kesadaran diri serta pegangan yang bisa menghantarkan saya kembali ke tingkat “sehat”.
Alay memang bukan tren berbahasa yang patut ditiru, tapi saya rasa kita takkan bisa bersinergi menghapus sindrom ini. Sebab, perkembangan zaman akan selalu ada, menjadi salah satu elemen yang berbaur dengan kita dalam putaran roda zaman, tak ubahnya seperti minuman yang dilarutkan dalam air putih. Toh lagi pula, alay atau tidak tak bisa jadi parameter lengkap untuk mengukur intelegensi seseorang. Saya pernah lho bertanya sesuatu lewat Yahoo! Answer, dan saya mendapat respons dengan tekstur bahasa khas alay namun sangat berbobot dan berisi. Memang rasanya terlalu naif kalau kita berharap kebiasaan berbahasa ala zaman Ira Maya dan Kakek Ateng diterapkan kembali di Indonesia.
Tak ada yang melarang kita untuk mengkritisi bahasa alay, namun bagaimana kalau seiring dengan perkembangannya, kita pun membenahi kebiasaan berbahasa kita sendiri? Mulai saja dari hal-hal yang kecil, seperti penggunaan kata depan atau imbuhan “di”. Saya acapkali menemukan kompasianer cerdas namun masih seringkali mengetekskan kata “dimana” (bukan “di mana”), “disini” (bukan “di sini”), “di ambil” (bukan “diambil”), dan sebagainya. Memang, isi tulisan adalah kriteria terpenting dalam menyematkan prestise bermanfaat, namun kecakapan dalam menggunakan kaidah bahasa yang benar akan menjadi nilai plus, lho.
Perbedaan adalah dinamika hidup, bukan sesuatu yang harus ditindak keras secara rasial. Selama kita bisa membedakan kapan waktunya untuk berbeda, dan kapan waktu untuk seragam, maka perbedaan akan menjadi pemanis yang kekal.
$@L4m k0mP4s!@N4!
http://bahasa.kompasiana.com/2012/04/28/sindrom-bahasa-alay-perlu-dihindari-tak-perlu-dimaki-458198.html

ALAY

  Adakah di antara sobat yang ketika membaca tulisan Lutchu bEut, r4ni ChayanK cMua, atau AhMad PerinDu SoorgA, sobat pun menjadi risih? Ya, mungkin jika sobat paham karena melihat Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang kacau balau semacam itu, sobat pasti akan mengangguk dan akan mengeluarkan satu kesan “Alay”.
Ya, alay atau anak layangan memang banyak ditujukan pada anak-anak muda yang bisa dibilang lebay atau hiperbolis dalam segala aspek. Jelasnya, alay adalah gejala-gejala yang terjadi di tengah remaja-remaji Tanah Air yang ingin diakui statusnya di tengah teman-temannya. eh, ini loh gue! Gejala semacam ini nih yang akan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaian, sekaligus meningkatkan kenarsisan tingkat tinggi yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya.
Peranan yang berlebihan seperti ini didominasi oleh kaum remaja yang tergolong masih labil. Bermula dari sebuah lagu, kata Alay alias Anak Lebay jadi sering digunakan untuk orang-orang yang memiliki perilaku seperti diatas.

Sebagian ahli psikologi pun mengakui bahwa alay sebetulnya merupakan gejala alami yang kini sedang terjadi pada anak muda yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya. Yang membuat dia merasa lebih cantik, lebih keren, atau lebih hebat diantara lainnya. Faktor utama penyebab munculnya hal tersebut salah satunya adalah dari media televisi atau sosok yang mereka yang kagumi.
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang sudah terjangkit virus alay beserta ragam dunia alay yang mesti sobat ketahui betapa negatifnya hal tersebut;

Bahasa Alay
Pernahkah anda membaca status dalam facebook atau membaca sms yang gaya penulisanya sulit di baca? Seperti ‘tempat’ jadi ‘t4’, ‘mata-mata’ jadi ‘mata”’ , ‘you’ jadi ‘u’, ‘apa’ jadi ‘apP’ dan sebagainya. Perlu sobat cermati, kata-kata semacam itulah yang dapat mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mempengaruhi bahasa tulis anak-anak muda. Dan ketika harus menulis secara resmi, dikhawatirkan kebiasaan menulis dengan bahasa alay itu dapat muncul.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring punya pandangan sendiri terkait kekhawatirannya terhadap jejaring sosial Twitter yang dapat merusak tata bahasa, jika penggunaannya di kalangan muda tidak dikelola dengan baik.
Beliau mengungkapkan bahwa kapasitas karakter yang tersedia di Twitter tergolong sedikit, sehingga menjadi penyebab maraknya kata-kata yang dituangkan secara minimalis.
"Twitter hanya bisa menampung 140 karakter, sehingga muncullah bahasa-bahasa 'alay'," kata Tifatul kepada ANTARA.
Beliau juga berharap agar ada peran dan kontribusi suatu pihak yang bertugas untuk membimbing masyarakat dalam penggunaan media sosial agar tetap berada pada jalur yang positif, sehingga fenomena kacaunya bahasa yang tengah melanda kaum remaja Indonesia dapat teratasi. 

Musik Alay
Musik alay sungguh disayangkan malah bisa diterima dan disukai masyarakat dari kalangan menengah kebawah, padahal musik yang diputar jelas-jelas kurang bernilai. Kehadiran musik alay sering diputar di mana-mana, seperti di pasar-pasar atau sekedar mengisi acara liburan seperti acara semarak tahun baru, bahkan hari raya lebaran.

Dandanan Alay
Coba sobat tengok dan sekaligus cermati acara TV pada pagi hari yang menyuguhkan tontonan hiburan musik yang dihidangkan. Di sana sobat akan menemui satu gerombolan jamaah alay. Di antara gerombolan alay itu, tidak sedikit yang mengenakan fashion secara berlebihan dan tidak jelas. Seperti;
·        Model rambut ala polem alias poni lempar dan rambut disemir highlightgold.
·   Memakai kacamata minus. Lebih tepatnya minus-minusan atau mungkin hanya  sekedar gaya saja.
·        Baju t-shirt junkies
·        Celana pensil yang bikin repot kalau buang air besar
·        Dan lain-lain.

Makhluk yang seperti ini nih, yang selalu keliaran pada pagi dan sore hari mengotori layar kaca sobat, di acara musik sebangsa  Inbox, Mantap, atau acara yang dibawakan si "Olga Syahputri", Dahsyat.
Kalau sudah waktunya music show, anak alay yang posisinya mepet-mepet di panggung mempunyai gerakan andalan sebagai pengiring lagu yang dibawakan. Seperti orang yang nyuci baju.  tangan keatas digoyang-goyang dan terus diulang-ulang, mereka nggak peduli seperti apa lagunya. Apapun lagunya, jogetnya gaya jemur baju. Selalu terlihat riang gembira, seakan hidup mereka tidak ada masalah. Mungkin karena mereka selalu bangga kali ya.. masuk TV dan bertemu artis idola.
Bagaimana? Sobat pun menjadi heran banget kan, melihat fenomena dunia remaja jaman ini? Heran karena memahami seperti apa kriteria alay dengan tingkah polah mereka yang cenderung buang-buang umur dan berlebihan.
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Binasalah orang-orang yang berlebihan tindakannya.”
Di satu sisi, kebanyakan remaja sekarang sudah terjangkit virus alay. Namun, di sisi lain tidak sedikit pula sobat akan menemukan remaja yang sebel berat sama jamaah alay tersebut. Memang, dalam kacamata pemahaman mereka, jamaah alay secara total telah menyisihkan agama yang kaya nilai dalam menjaga estetika kehidupan mereka. Dan tidak kurang pula dengan kelakuan yang ditampilkan telah merusak citra anak muda Islam.
Terkait dengan masalah anak muda islam, memang sudah nggak jamannya lagi deh ikut-ikutan gaya hidupnya makhluk GeJe seperti kaum alay. Nggak ada landasan dan nggak ada pondasi. Coba bayangkan jika gedung yang menjulang ke langit tapi tak punya pondasi yang kokoh, apa yang terjadi?
Nah, sob. This is the time for you to get your real identity. Identitas sebagai remaja muslim yang berkepribadian keren, juga berkarakter integral. Caranya? Jangan terlalu intens berkawan dengan alay. Berkawanlah dengan orang-orang yang selalu ingatkan kita akan kerennya hidup setelah mati.
http://suratanmakna.blogspot.com/2012/05/virus-alay-mengancam-remaja.html

Sabtu, 23 Februari 2013

GAK PEDE

Salah satu krisis yang sering kali menerpa remaja adalah krisis kepercayaan diri. Remaja yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba mengalami masalah kejiwaan dan perilaku yang bersumber dari hilangnya kepercayaan diri. Berikut ini akan diuraikan beberapa keterangan yang dapat membantu remaja memahami dan melewati krisis ini.
  • Sesungguhnya krisis kepercayaan diri merupakan fenomena yang alamiah dan sesuai perkembangan usia. Artinya, krisis ini sendiri bukanlah suatu problem yang permanen dan akan merusak pembentukan jati diri remaja. Jika krisis ini terus berlanjut sampai masa dewasa, barulah kita dapat memandangnya sebagai problem yang menuntut penyelesaian klinis.
  • Krisis kepercayaan diri sebetulnya lahir dari proses pembentukan jati diri remaja di mana pada saat ini, remaja mendasarkan penilaian dirinya atas penilaian kolektif-data yang diperoleh dari teman. Jadi, sangatlah masuk akal jika pada masa ini remaja tidak mempercayai penilaiannya sendiri dan malah bergantung pada pendapat teman-temannya. Sekali lagi, ini bukanlah sesuatu yang buruk; sebaliknya, ini adalah bagian dari proses yang alamiah dan sesuai dengan perkembangan remaja.
  • Remaja yang langsung mempercayai penilaiannya sendiri tanpa perlu berkonsultasi dengan teman, kemungkinan adalah remaja yang memiliki kepercayaan diri yang solid sejak kecil atau ia terisolasi dari lingkungan.
  • Setelah melewati fase remaja, pada usia mendekati 20 tahun, seyogianya remaja makin tidak terlalu bergantung pada penilaian teman. Ia mulai mempercayai penilaian dirinya dan membuat keputusan berdasarkan pemikiran pribadi.
Kepada remaja saya ingin memberikan beberapa nasihat dalam bertindak:
  • Senantiasa bertanyalah, "Apakah yang Tuhan kehendaki dalam hal ini?" Jika tindakan ini melawan kehendak Tuhan, jangan lakukan, kendati semua teman melakukannya. Sebaliknya, jika tindakan ini sesuai dengan kehendak Tuhan, lakukanlah mesti teman tidak menyetujuinya. Misalnya, semua teman menghendaki kita membalas memukuli seseorang. Jangan lakukan! Sebaliknya, beritahukan mereka bahwa seharusnyalah kita mengampuni perbuatannya. "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15) Dengan kata lain, prinsip yang digunakan di sini adalah, takutlah akan Tuhan dan jangan menomorsatukan teman di atas Tuhan.
  • Pertimbangkanlah dampak tindakan kita pada orang lain. Jangan hanya melihat dampak sesaat atau menganggap bahwa pastilah orang dapat menerima atau memaafkan kita. Terapkan prinsip, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." (Matius 7:12)
  • Dalam pengambilan keputusan, carilah pendapat teman yang berhikmat dan sedapatnya terimalah masukan dari pelbagai sudut, bukan hanya yang seturut dengan keinginan kita. Gunakan prinsip,"Jikalau tidak ada pimpinan jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11:14)
  • Belajarlah dari orang yang lebih tua, termasuk orangtua, karena pengalaman hidup mereka adalah guru yang baik. Firman Tuhan mengajarkan, "Dengarkanlah hai anak-anak, didikan seorang ayah dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian." (Amsal 4:1) Pada akhirnya percaya diri dibentuk dari kekayaan hikmat yang telah kita serap dan yakini kebenarannya, baik dari Firman Tuhan maupun dari orang berhikmat lainnya.
  •  http://www.telaga.org/audio/mengapa_remaja_susah_pede

BIODATA


Profil AL ( Ahmad Ghazali ) :



Nama : Ahmad Ghazali
Nama Panggilan : AL
Tgl Lagir : 01 September 1997
Karir : Pemain Musik, Artis
Hobi : Ngedrift

Profil EL ( Ahmad Jalaluddin Rumi ) :



nama : Ahmad Jalaluddin Rumi
Panggilan : El
Tanggal Lahir : 30 mei 1999
Agama : Islam
Zodiak : Gemini
Hobi : Main ps 1,2 dan 3 dan komputer

Profil Dul ( Ahmad Abdul Qodir Jaelani ):




nama : Ahmad Abdul Qodir Jaelani
Panggilan : Dul
Hobi : Main ps 1,2 dan 3 dan komputer
http://deherdiana.blogspot.com/2012/09/foto-dan-biodata-al-el-dul.html
Kurang Tidur Bikin Remaja Susah Puber
Portal berita kesehatan - Pubertas adalah masa yang krusial dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksualnya. Biasanya pada wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama, sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah.
Namun ternyata tak banyak yang memahami asal-usul perubahan yang terjadi pada tubuh anak laki-laki dan anak perempuan itu.
Studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Harvard University ini menemukan bahwa puber dipicu oleh adanya perubahan di dalam otak.
Hal ini hampir sejalan dengan hasil studi sebelumnya yang mengemukakan bahwa bagian otak yang bertugas memunculkan pubertas diaktifkan pertama kali saat si pemilik otak sedang tertidur.
Tapi lain halnya dengan studi baru ini. Dalam studi ini peneliti menunjukkan gelombang tidur yang lambat atau biasa disebut dengan 'tidur dalam' (deep sleep) memiliki keterlibatan yang sangat kuat terkait munculnya masa pubertas, jadi bukan sekedar tidur biasa seperti yang dipaparkan studi sebelumnya.
"Jika bagian otak yang mengaktivasi sistem reproduksi bergantung pada tidur yang dalam (deep sleep), kita perlu khawatir jika anak-anak dan remaja mengalami gangguan tidur atau kekurangan jam tidur karena bisa jadi nantinya kematangan fisik, psikis dan fungsi seksualnya akan ikut terganggu atau mengalami ketidaknormalan," ungkap peneliti Natalie Shaw, MD dari Massachusetts General Hospital dan Boston Children's Hospital seperti dilansir dari sciencedaily, Rabu (12/9/2012).
Fakta ini sudah terbukti bagi anak-anak yang telah didiagnosis mengalami gangguan tidur. Namun implikasinya juga akan meluas jika para remaja juga tidak mendapatkan jatah tidur yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Studi ini akan dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).sumber



Tulisan ini Menarik? Jangan lupa Menyebarkanya melalui URL Berikut!